Liputan6.com, Jakarta - Dalam upayanya untuk mendukung pendidikan anak bangsa, Bluebird Group terus memperkuat komitmennya melalui program Beasiswa Bluebird Peduli. Sejak pertama kali diinisiasi pada tahun 1998, program tahunan ini telah berhasil menyalurkan lebih dari 64.000 beasiswa kepada anak-anak dari keluarga besar Bluebird, termasuk pengemudi dan karyawan perusahaan.
Program beasiswa ini menjadi bagian dari pilar keberlanjutan Bluebird, yaitu BlueLife yang bertujuan untuk menciptakan dampak positif melalui pemberdayaan masyarakat demi kesejahteraan sosial.
Beasiswa Bluebird Peduli diberikan kepada anak-anak pengemudi dan karyawan yang telah bekerja lebih dari satu tahun, dengan beberapa kriteria seleksi yang ketat, seperti prestasi akademik dan kinerja orang tua.
Program ini mencakup berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SMP hingga S1. Selain itu, terdapat kategori khusus untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus serta anak-anak dari pengemudi atau karyawan yang gugur saat bertugas.
Pada tahun 2024, Bluebird berhasil menyalurkan lebih dari 3.000 beasiswa, mencerminkan komitmen perusahaan untuk terus menjangkau lebih banyak anak-anak berprestasi.
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono, mengatakan, lahir dari keluarga berlatar belakang pendidik, Bluebird percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk masa depan lebih baik.
"Berlandaskan dengan nilai peduli, kami berkomitmen untuk memastikan anak-anak dari keluarga besar Bluebird tidak terputus pendidikannya. Dengan program Beasiswa Bluebird Peduli, kami ingin memberikan peluang bagi generasi muda Indonesia untuk meraih mimpi mereka dan memberikan dampak positif bagi masyarakat," ucap Adrianto, dalam keterangannya, Sabtu (21/12/2024).
Akhir tahun ini, program beasiswa ini kembali digelar dengan menghadirkansesi talkshow bertema “Inspiring Dreams, Empowering Generations.”
Talkshow ini dihadirioleh Marvin Joe, penerima Beasiswa Bluebird Peduli yang merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada dengan IPK 3,96 dan Shakira Amirah, juara “Ruang guru Clash of Champions” yang dikenal memiliki segudang prestasi akademik dan non-akademik.