Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat biaya pendidikan di Indonesia meningkat sekitar 10-15% per tahun. Hal ini menjadi perhatian serius bagi orang tua yang anaknya memasuki usia sekolah.
Bersamaan dengan itu, harga barang terus naik setiap tahun karena dampak inflasi. Namun, dengan perencanaan yang tepat, kenaikan ini bisa diantisipasi. Salah satu cara terbaik adalah memulai persiapan dana pendidikan anak sedini mungkin.
Obligasi dapat menjadi pilihan investasi yang cerdas untuk membantu mencapai tujuan tersebut. Obligasi adalah salah satu instrumen investasi yang cukup aman dan efektif, terutama untuk kebutuhan jangka panjang seperti pendidikan.
Beberapa alasan mengapa obligasi layak dipertimbangkan, antara lain risiko rendah dan stabilitas tinggi. Obligasi pemerintah, misalnya, dikenal sebagai salah satu instrumen investasi paling stabil. Anda tidak perlu khawatir tentang kehilangan dana akibat fluktuasi pasar.
Imbal hasil yang konsisten. Obligasi menawarkan bunga yang dibayarkan secara berkala. Ini memberikan aliran pendapatan tetap yang dapat digunakan kembali untuk menambah tabungan pendidikan.
Perlindungan terhadap inflasi. Beberapa jenis obligasi pemerintah, seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI), memberikan bunga yang menyesuaikan dengan inflasi. Dengan begitu, nilai uang Anda tetap terjaga meskipun biaya pendidikan terus meningkat.
Tak kalah menarik, modal awal yang terjangkau. Anda bisa mulai berinvestasi di obligasi hanya dengan Rp1 juta. Ini membuatnya menjadi pilihan yang mudah diakses bagi siapa saja, termasuk investor pemula.
Melansir Ajaib Sekuritas, Sabtu (21/12/2024), berikut panduan praktis menyiapkan dana pendidikan lewat obligasi:
1. Kenali Jenis ObligasiPelajari berbagai jenis obligasi yang tersedia, seperti obligasi pemerintah (ORI, SBR) atau obligasi korporasi. Sesuaikan pilihan Anda dengan kebutuhan dan profil risiko.