
Sebelumnya disampaikan, pada 2024, peringatan Hari ASI Sedunia mengusung tema “Closing the gap: Breastfeeding support for all” atau “Menutup kesenjangan: Dukungan menyusui untuk semua.”
Tema ini menggarisbawahi pentingnya menyediakan dukungan yang menyeluruh bagi semua ibu menyusui, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau geografis.
Hingga peringatan Pekan ASI Sedunia 2024 ini, Indonesia masih menyisakan kesan buruk tentang bayi dan anak-anak di mana kasus stunting belum jelas kondisinya.
Pada 2022, hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), khusus di Sulawesi Tenggara angka stunting mencapai 27,7 persen.
Satu tahun setelahnya hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan angka tersebut naik menjadi 30,0 persen. Angka yang sangat tinggi jika disandingkan dengan angka nasional yakni 21 persen.
Angka stunting yang tinggi membuat nama Indonesia rendah di mata dunia dari sisi kesehatan dan gizi.
“Kini, sedang ditunggu perubahannya melalui launching hasil Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGM) yang diharapkan angka stunting turun di bawah 20 persen,” pungkas Mustakim.